Share | Tweet |
|
Puluhan ikan herring raksasa tersangkut di jala para nelayan Jepang dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan takhayul kuno, kemunculan ikan herring langka tersebut merupakan pertanda bahwa gempa besar akan segera melanda Negeri Matahari Terbit.
Kemunculan ikan herring raksasa tersebut memperkuat dugaan orang-orang yang masih percaya mitos bahwa Jepang akan segera dilanda gempa menyusul gempa Chili pada Sabtu pekan lalu, gempa Haiti pada 12 Januari lalu, dan gempa di Taiwan selatan Kamis pagi kemarin.
Seperti diberitakan surat kabar The Telegraph, Kamis 4 Maret 2010, aktifnya pergerakan tektonik di sekitar Lingkaran Api Pasifik menimbulkan kekhawatiran bahwa Jepang, negara yang paling rentan gempa, adalah korban gempa dahsyat berikutnya.
Kecemasan itu ditambah dengan kemunculan tak terduga ikan yang disebut sebagai 'pembawa pesan' dari Istana Dewa Laut.
Ikan harring raksasa bisa tumbuh memanjang hingga lima meter dan biasanya ditemukan di kedalaman 1.000 meter di dalam laut. Ikan herring raksasa jarang muncul di kedalaman hanya 200 meter dari permukaan laut. Namun kali ini berbeda.
Sepuluh ekor ikan herring raksasa ditemukan di tepi pantai dan di jaring para nelayan di Perfektur Ishikawa. Sedangkan setengah lusin lainnya tertangkap jaring nelayan Perfektur Toyama. Belasan ekor lainnya tertangkap di Kyoto, Shimane, dan Nagasaki, semuanya terletak di perairan utara.
Menurut cerita tradisional Jepang, ikan herring raksasa ini muncul ke permukaan laut dan ke pantai dengan sendirinya untuk memperingatkan warga bahwa gempa akan melanda.
Teori-teori ilmiah juga menyebutkan bahwa ikan perairan laut dalam ini sangat sensitif terhadap pergerakan-pergerakan di jalur patahan seismik. Namun, para pakar tetap lebih mempercayai teknologi tinggi untuk memonitor piringan tektonik di bawah permukaan laut.
'Zaman dulu, orang Jepang percaya bahwa ikan bisa memperingatkan akan terjadinya gempa, terutama ikan lele,' kata Hiroshi Tajihi, deputi direktur Pusat Gempa Kobe, pada Daily Telegraph.
'Namun, itu hanya takhayul dan tidak ada hubungan ilmiah antara kemunculan ikan itu dengan gempa,' tambahnya.