Share | Tweet |
|
Dua jenderal lapangan; Wesley Sneijder (Belanda) dan Kaka (Brasil)
Dua negara dengan trade mark sepak bola menyerang nan indah — Belanda dan Brasil — akan saling bertemu di babak perempat final di Mandala Bay Stadium, Port Elizabethh, malam ini. Akankah kita menyaksikan partai total football versus jogo bonito? Atau pertarungan antara dua tim yang mengandalkan serangan balik yang penting menang?
Kedua tim memang memiliki sejarah panjang yang melekatkan mereka dengan gaya total football dan jogo bonito. Dua gaya, yang di Piala Dunia kali ini, hilang. Setidaknya itulah pengamatan mantan punggawa kedua tim. Keduanya kini dinilai tak lagi menyajikan permainan yang menghibur.
Salah? Jelas tidak jika hasil pertandingan adalah kemenangan. Belanda memenangkan Grup E dengan nilai maksimal 9 setelah mengalahkan Denmark (2-0), Jepang (1-0), dan kamerun (2-10). Slovakia yang jadi lawan di babak 16 besar, Senin kemarin, dikalahkan 2-1.
Legenda Belanda Johan Cruyff — yang mengantar Belanda lolos ke final Piala Dunia tahun 1974 — mencibir skuad Belanda saat ini tak punya gaya. Pelatih Bert van Marwijk emoh menjawab kritikan itu. “Kami ke sini untuk menang. Jika bisa menang dengan indah, oke, tapi di atas itu semua yang penting hasil akhir,” kata Meneer berusia 58 tahun itu.
Jawaban memang tak perlu diberikan Van Marwijk. Ia sudah memberikan bukti. Di bawah asuhannya, Belanda tidak pernah kalah dari 23 kali bermain dan selalu memenangkan delapan pertandingan sepanjang tahun 2010.
Kritikan juga dialamatkan pada Brasil. Socrates dan Tostao — dua bintang Brasil di era 1970-an — menilai Dunga mengkhianati tradisi Brasil sebagai tim dengan permainan indah nan menawan.
Padahal di Afrika Selatan, Tim Samba sanggup memenangi ‘Group of Death’. Korea Utara yang bermain ultra-defensif dikalahkan 2-1, Pantai Gading yang dinilai sebagai raksasa Afrika juga dibekap 2-1. Hanya Portugal yang sanggup menahan Brasil 0-0. Cile — yang memainkan tiga penyerang — di babak 16 besar juga dibuat menelan kekalahan 3-0 lewat gol Juan, Luis Fabiano, dan Robinho.
“Setiap orang punya selera masing-masing dan itu berhak mengungkapkan bagaimana ia ingin timnya bermain. Saya sendiri suka kemenangan,” kata pelatih Brasil, Dunga.
Rasanya di pertandingan ini kita akan melihat kekuatan Belanda dan Brasil sesungguhnya. Kenapa? Tak ada kata lain bagi kedua tim selain mencari kemenangan. Artinya, mereka harus menyerang untuk mencetak gol.
Jika bertahan, lawan punya pemain-pemain dengan kecepatan yang menakutkan; Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart, dan Arjen Robben di skuad Belanda, juda Kaka, Robinho, dan Luis Fabiano di kubu Brasil.
So, semoga kita benar-benar akan disuguhkan permainan cantik kedua tim malam ini.
SOURCE
0 comments:
Posting Komentar