Share | Tweet |
|
Kompas.com - Mengunyah permen karet memang bisa mengusir rasa bosan dan ngantuk. Tapi, tahukah Anda bahwa terlalu sering mengunyah permen karet bisa menyebabkan kita sering kentut?
Ketika mengunyah permen karet, tanpa sadar akan lebih banyak menelan dan sebagian besar yang ditelan adalah udara. Selain itu, pemanis buatan, seperti sorbitol yang biasa dipakai pada permen karet, juga bisa menimbulkan gas di perut.
Menurut Fred Cicetti, praktisi kesehatan, kebanyakan orang memproduksi sekitar setengah galon gas setiap hari. Oksigen, karbondioksida dan nitrogen yang berasal dari udara yang tertelan merupakan bagian terbesar dari kentut. Hasil fermentasi makanan di usus juga akan memproduksi hidrogen dan metana.
Bau tidak sedap dari kentut merupakan akibat dari sisa gas, seperti hidrogen sulfida dan senyawa-senyawa lain yang diproduksi dari hasil pembusukan makanan di usus.
Manusia mengeluarkan gas lewat dua cara, yakni saat bersendawa dan mengeluarkan gas atau kentut. Ketika kita menelan udara dan tidak keluar saat bersendawa, udara itu akan turun melewati usus dan keluar lewat rektum. Separuh dari gas yang keluar lewat rektum berasal dari udara yang tertelan.
Normalnya, seseorang mengeluarkan gas sekitar 10 kali setiap hari. Buang gas hingga 12 kali sehari masih dikategorikan normal.
sumber: http://health.kompas.com/index.php/read/2010/08/20/1134215/Ngunyah.Permen.Karet.Bikin.Sering.Kentut-8