Share | Tweet |
|
USA, Sebuah berita mengejutkan muncul malam ini. Para astronom yang melakukan penelitian menggunakan Chandra X-ray Observatory milik NASA berhasil menemukan bukti keberadaan lubang hitam termuda di lingkungan kosmik.
Lubang Hitam Muda
SN 1979C di galaksi M100. Kredit : X-ray: NASA/CXC/SAO/D.Patnaude et al, Optical: ESO/VLT, Infrared: NASA/JPL/CaltechSN 1979C di galaksi M100. Kredit : X-ray: NASA/CXC/SAO/D.Patnaude et al, Optical: ESO/VLT, Infrared: NASA/JPL/Caltech
Berapa usianya? Jika selama ini para astronom mengenal usia benda langit dalam usia yang sudah sangat tua, bahkan yang muda pun biasanya beberapa ribu tahun, maka obyek yang satu ini jelas sangat unik.
Lubang hitam yang ditemukan ini baru berumur 30 tahun!.
Apa artinya? Artinya, para astronom berkesempatan untuk megamati tipe lubang hitam yang satu ini bertumbuh dan berkembang dari masa kanak-kanak.
Yang pasti, lubang hitam ini akan memberikan informasi yang dapat membawa para astronom memahami ledakan bintang masif yang biasanya menyisakan lubang hitam atau bintang netron. Selain itu para astronom juga bisa mengetahui jumlah lubang hitam di galaksi Bima Sakti dan galaksi lainnya.
Lubang hitam yang diamati oleh Chandra ini berasal dari sisa ledakan bintang supernova SN 1979C yang berada di galaksi M100, sekitar 50 juta tahun cahaya dari Bumi. Data yang dihasilkan oleh satelit Swift (NASA), XMM-Newton (ESA), dan ROSAT (Jerman) berhasil mengungkap sumber sinar-X yang cerlang dan tidak berubah sepanjang pengamatan yang dilakukan dari tahun 1995 – 2007. Ini mengindikasikan kalau obyek tersebut merupakan lubang hitam yang sedang diberi makan oleh materi yang jatuh ke dalamnya dari puing puing supernova atau dari bintang pasangan.
Jika interpretasi ini benar, maka obyek yang ditemukan tersebut merupakan contoh terdekat dari kelahiran lubang hitam yang bisa diamati.
SN 1979C
SN 1979C, pertama kali ditemukan oleh astronom amatir pada tahun 1979, terbentuk saat bintang dengan massa sekitar 20 massa Matahari mengalami keruntuhan. Pengamatan sebelumnya juga berhasil menemukan lubang hitam baru pada alam semesta jauh dalam bntuk ledakan sinar gamma / gamma ray burst (GBR).
Akan tetapi, SN 1979C ini berbeda karena ia berada lebih dekat dan berasal dari kelas supernova yang tidak terasosiasi dengan ledakan sinar gamma. Jika mengacu pada teori, sebagian besar lubang hitam di alam semesta terbentuk saat inti bintang mengalami keruntuhan dan tidak menghasilkan ledakan sinar gamma. Dan untuk pertama kalinya, lubang hitam seperti itu ditemukan.
Yang jadi permasalahan adalah, sangat sulit untuk bisa menentukan tipe kelahiran lubang hitam karena dibutuhkan pengamatan sinar-X selama beberapa dekade untuk bisa mendapatkan jawabannya.
Lubang hitam berusia 30 tahun yang tampak oleh Chandra ini memiliki kesesuaian dengan teori. Menurut teori yang disampaikan pada tahun 2005, cahaya optik yang sangat terang pada supernova ini ditenagai oleh jet dari lubang hitam yang tidak dapat menembus selubung hidrogen bintang untuk membentuk ledakan sinar gamma. dan hasil pengamatan SN 1979C ternyata cocok dengan teori tersebut.
Perdebatan Yang Muncul
Meskipun bukti yang ada mengarahkan obyek ini sebagai lubang hitam yang baru terbentuk di SN 1979C, ada kemungkinan lain yang juga dimunculkan mengenai obyek baru dan masih muda ini.
Bisa jadi obyek tersebut merupakan bintang netron muda yang berputar sangat cepat dan menghasilkan angin yang sangat kuat dan partikel berenergi yang kemudian memancarkan sinar-X. Jika memang benar demikian, maka obyek di SN 1979C ini akan menjadi contoh paling cerlang sekaligus paling muda dari pulsar angin nebula serta bintang netron termuda yang pernah diketahui. Saat ini pulsar Crab, yang merupakan pulsar angin nebula yang sangat cerlang pun usianya mencapai 950 tahun.
sumber : langit selatan