Share | Tweet |
|
Gara-gara ada ulat di brokoli yang akan dijadikan jus, Is Cholisoh (31), seorang suster, dianiaya majikannya hingga babak belur. Peristiwa itu terjadi Senin (14/2/2011) sekitar pukul 03.30 di rumah pasangan AR (40) dan YA (35) di Perumahan Permata Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami memar di sekujur tubuhnya. Tidak terima dengan perlakuan sang majikan, Cholisoh melaporkan YA ke Polres Bogor.
Ditemui saat akan dimintai keterangan, Rabu (16/2/2011) siang di Mapolres Bogor, Cholisoh mengatakan, pagi itu dirinya dibangunkan majikannya YA agar membuat jus brokoli untuk kedua anak YA yang masih kecil.
"Waktu saya mau buat jus brokoli, majikan saya ngeliat dari belakang dan dia langsung marah-marah karena ada ulat di brokoli," ujar Cholisoh kepada wartawan di Polres Bogor.
Dia menuturkan, setelah memaki dirinya, majikan perempuan itu semakin emosi. Bahkan, Cholisoh yang berasal dari Indramayu, Jawa Barat, itu juga dipukul, ditendang, dan dibenturkan ke tangga. AR yang mendengar keributan itu pun terbangun.
"Suaminya juga marah-marah tapi enggak sampai mukul saya," ujar wanita yang baru 14 hari bekerja di rumah YA.
Cholisoh mengaku saat itu tidak melihat ada ulat di brokoli. "Maklumlah masih pagi, jadi saya kurang memerhatikan ada ulat atau tidak," katanya.
Tidak terima dengan perlakuan kasar majikannya itu, Cholisoh akhirnya kabur dari rumah sang majikan sekitar pukul 09.30. Dia kembali ke Yayasan Suster Endang di Jalan Angklung VI, Depok, Jawa Barat. Yayasan inilah yang menempatkan Cholisoh di rumah YA.
Bowo, salah satu pengelola Yayasan Suster Endang, mengatakan, setelah mengetahui Cholisoh dianiaya majikannya, dia membawa korban ke Polres Bogor. "Setelah membuat laporan, kami disarankan membuat visum di RSUD Cibinong," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan protes terkait penganiayaan itu. Keluarga majikan, kata Bowo, sempat mengajak damai serta meminta kasus itu tidak dibawa ke jalur hukum.
Agus Supriadi, pengurus Asosiasi Pelatihan Penempatan Pekerja Rumah Tangga Seluruh Indonesia, mengatakan, tidak ada jalan damai dalam kasus penganiayaan itu. "Biar ada pembelajaran buat majikan-majikan yang lain," katanya.
0 comments:
Posting Komentar