Share | Tweet |
|
Polres Kediri Kota telah memberi kompensasi dengan penangguhan penahanan kepada Edi Paijan (70). Tetapi kakek yang mempunyai cucu selusin itu akhirnya tewas. Edi tewas dalam perawatan jalan di rumahnya, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Seperti diberitakan sebelumnya, tersangka kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur itu mengalami serangan penyakit stroke.
Bahkan, Edi sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri. Tersangka diduga depresi saat mendekam di dalam sel tahanan. “Pada hari Rabu lalu, pihak rumah sakit mengijinkan tersangka dibawa pulang ke rumahnya untuk rawat jalan. Tetapi kondisinya kesehatannya semakin menurun dan akhirnya meninggal dunia,” kata Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono, Selasa (15/2/2011)
Tua-tua Birahi 'makin tua makin ga tahu diri' |
Masih kata Surono, sebenarnya, saat menjalani perawatan di rumah sakit kondisi kesehatan pelaku juga mulai membaik, dan hanya menjalani perawatan jalan. “Untuk memperlancar proses penyembuhan, kami juga memberikan penangguhan penahanan,” terang Surono
Seperti Diketahui Edi mencabuli korban, yang masih tetangganya itu di tepi jalan. Selain mencumbui leher korban, pelaku juga meraba-raba organ kemaluan IK. Karena orang tua korban tidak terima, Edi dilaporkan ke polisi. Menurut pengakuan Edi, awalnya ia beristirahat di tepi jalan selepas berlari. Tidak lama berselang, IK (korban, red) melintas di depannya. Sebab, saat itu korban hendak pergi ke sekolah.
Edi memanggil korban. Tanpa curiga, bocah malang itu menghampiri tersangka. Kemudian tersangka menawari korban uang jajan Rp 2 ribu dengan syarat bersedia dicium. “Dia menerima permintaan saya dan mengambil uang Rp 2 ribu itu. Kemudian saya cium. Saya hanya menciumi saja, dan tidak meraba-raba. Setelah itu saya suruh dia pergi ke sekolah,” aku Edi ditemui di Mapolres Kediri Kota.
0 comments:
Posting Komentar