Share | Tweet |
|
Selasa ini mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin muncul dalam wawancara langsung dengan Metro TV secara live melalui sambungan telepon sekitar pukul 17.00 WIB. Nazaruddin diawal wawancara mengatakan berada di tempat aman dari rekayasa politik.
Nazaruddin mengungkapkan permainan uang yang sangat kental dalam Kongres Partai Demokrat tahun 2010 lalu dengan terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengetahui permainan uang dalam Kongres Partai Demokrat.
“Permainan uang itu tahu. Karena ada salah satu yang kalah tahu, untuk bukti-bukti kemudian Anas mengakomodir yang lain,” terang Nazaruddin kepada Metro TV, Selasa (19/7).
Anas itu menang dari uang 20 juta dollar AS. Itu uangnya dari mana? Uangnya dari APBN. Uangnya dari proyek Ambalat.
Nazaruddin mengatakan, Proyek Ambalat sebesar Rp 1,2 triliun itu sudah direkayasanya. Yang menguasai uangnya itu namanya Mahfud dan uang itu lalu dibagikan cash dan tidak perorangan. Nazaruddin juga mengatakan, Proyek Ambalat itu namanya Mahfud yang tahu.
“Saya hanya menerima Rp 50 miliar, dan dihabiskan dalam kongres. Saya ini bawahannya Anas,” tegasnya.
Nazaruddin pun berkata, “ saya maunya cuma satu, keluarga saya ini dizolimi. Kalau bisa dibuktikan ada satu rupiah uang masuk ke uang saya. Saya akan pulang,” ungkapnya. “Saya mau bilang, waktu kongres semua biaya pemenangan Anas itu uangnya dari APBN. Dari proyek ambalat saya itu 50 miliar. Mahfud yang bawa itu dibawa ke Yuliani.”
Nazaruddin pun berkata, “KPK ambil cctv advont. Saya tidak mau ngomong katanya. Saya punya catatan dan uangnya itu uang Anas. Saya yang mendistribusikan dari uang Anas. Itu Anas tahu semua uangnya dari proyek mana.
Ketika ditanya kepada Nazaruddin uangnya dari manamenurut anda siapa otak besarnya?
Nazaruddin menjawab memang Anas orangnya. Nazaruddin mengaku mempunyai fakta dan tidak mau berbicara di luar fakta.
“Memang Anas orangnya. Saya cerita fakta. Saya tidak mau bicara diluar fakta,” tandasnya.
Mengenai KPK?
Dikatakan Nazaruddin, “yang ditanyakan ke saya apakah KPK sudah berani periksa ke depan. Saya rasa tidak berani, karena sudah ada deal-deal politik antara Anas dengan Chandra. Chandra dan Ari Raharja supaya tidak mau memeriksa Angie, Anas dan Koster”.
“Dealnya Anas tidak boleh dipanggil, Angie tak akan dipanggil. Nanti Adi Raharja akan menjadi pimpinan
Karena sudah ada bukti Anas untuk jadi tersangka,” ujarnya.
Dijelaskannya, Anas menjadi pengendali pengendali PT. Raharja.
Ketika ditanya Anda dendam kepada Anas?
Nazaruddin menjawab, “saya ingin membukti fakta, saya dan keluarga jadi terzholimi. Saya kasihan dengan keluarga saya. KPK harus membuktikan kalau ada satu rupiah saja. KPK dapat membuktikannya”.
Apakah Anda ke luar negeri anda diperintahkan Anas Urbaningrum?
Emang iya.. ada Anas, Saan Mustafa, dan sepupu saya Nasir. Ente, Anas berkata, “ente ke singapura selama tiga tahun. Setelah ganti kekuasaan ente balik”.
“Itu perintah pribadi Anas Urbaningrum,” ujarnya.
Waktu itu apakah KPK akan mencekal anda?
Saya tidak tahu. Saya rasa Pak SBY tidak tahu mengenai kepergian saya. Saya tidak bilang.
Ada penggulingan SBY oleh Anas dalam sms Anda?
Saya tidak bilang begitu. Saya hanya bilang Partai Demokrat harus bersihkan orang-orang tertentu.
Apakah Anda sudah mundur?
Saya sudah mundur dari Partai Demokrat. Saya sudah mundur dari anggota DPR.
Apakah Anda akan ke luar negeri?
Saya janji kepada KPK…… Tak lama kemudian telepon live Nazaruddin terputus..
source
0 comments:
Posting Komentar