Share | Tweet |
|
Unikaja.com - Banyak yang beranggapan bahwa berhubungan seks setiap hari dapat membuat peluang kehamilan semakin besar. Padahal, ejakulasi terlalu sering justru bisa menurunkan volume sperma dan mengurangi kualitas kesuburan. Setidaknya beri jeda 3 hari agar Anda menjadi pejantan tangguh.
Ejakulasi (proses pengeluaran sperma) yang dilakukan terlalu sering bisa mengurangi jumlah dan volume sperma. Sebuah penelitian menunjukkan ejakulasi dua kali dalam sehari bisa menurunkan tingkat sperma 29 persen, sedangkan ejakulasi tiga kali sehari bisa menurunkan hingga 41 persen sperma.
Bila Anda ingin menjadi pria subur dan mempercepat kehamilan, setidaknya beri jeda selama 3 hari untuk melakukan ejakulasi, baik melalui masturbasi maupun hubungan badan.
Hal ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan testis untuk memproduksi sperma dan membuatnya cukup matang untuk membuahi sel telur wanita.
Pria yang sehat akan memproduksi 70-150 juta sperma per hari. Sperma ini terdapat dalam air mani yang mana rata-rata volume air mani normal yang dihasilkan pada ejakulasi adalah 2-5 ml (setengah sampai 1 sendok makan ukuran Inggris).
Sperma diproduksi di testis dan membutuhkan waktu selama 70 hari (10 minggu) untuk menjadi matang. Sperma yang matang ini bisa menunggu selama dua minggu di daerah yang disebut epididimis (waduk penyimpanan sperma), yang berada di atas testis, sebelum dapat meninggalkan tubuh dalam air mani selama ejakulasi, seperti dilansir Netdoctor, Kamis (22/9/2011).
Perkembangan sperma dimulai dari sel disebut spermatogonium. Spermatogonium membelah untuk menghasilkan spermatosit, yang kemudian berkembang menjadi spermatid. Spermatid mengembangkan ekornya dan sel secara bertahap untuk memperoleh kemampuan untuk bergerak. Spermatid akhirnya berkembang menjadi spermatozoa matang.
Proses ini memakan waktu sekitar 60 hari dan sperma kemudian butuh 10 sampai 14 hari lebih untuk melewati saluran dari masing-masing testis.
Selain mengurangi volume sperma dan kesuburan, terlalu sering ejakulasi juga bisa berdampak pada kesehatan.
Saat terjadi ejakulasi tubuh akan merangsang fungsi saraf parasimpatik. Namun bila stimulasi yang diterima terlalu banyak, maka tubuh akan menghasilkan hormon seks dan neurotransmitter seperti acethylcoline, dopamin dan serotonin secara berlebihan.
Terlalu banyak hormon dan neurotransmiter dapat menyebabkan kelenjar otak dan adrenalin melakukan konversi dopamin-norepinefrin-epinefrin secara berlebihan, yang akan menyebabkan otak dan fungsi tubuh yang sangat simpatik. Ejakulasi terlalu sering akan menyebabkan perubahan besar pada kimia tubuh.
Meskipun ejakulasi dianggap sebagai perilaku seksual yang sehat, tapi bila dipraktikkan terlalu sering dapat menyebabkan ketidakseimbangan psikologis dan fisiologis.
Perubahan kimia dalam itu tubuh akan menyebabkan efek samping sebagai berikut, seperti dilansir hbbase:
Bagi pria dewasa di atas usia 30 tahun, sebaiknya lakukan ejakulasi 2 kali seminggu dan pria di atas usia 50 tahun setidaknya seminggu sekali. Untuk pria muda 2 sampai 3 kali sehari mungkin akan baik-baik saja. Tapi ini bukanlah aturan, hanya pedoman menurut pengamatan ilmiah modern.
Ejakulasi (proses pengeluaran sperma) yang dilakukan terlalu sering bisa mengurangi jumlah dan volume sperma. Sebuah penelitian menunjukkan ejakulasi dua kali dalam sehari bisa menurunkan tingkat sperma 29 persen, sedangkan ejakulasi tiga kali sehari bisa menurunkan hingga 41 persen sperma.
Bila Anda ingin menjadi pria subur dan mempercepat kehamilan, setidaknya beri jeda selama 3 hari untuk melakukan ejakulasi, baik melalui masturbasi maupun hubungan badan.
Hal ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan testis untuk memproduksi sperma dan membuatnya cukup matang untuk membuahi sel telur wanita.
Pria yang sehat akan memproduksi 70-150 juta sperma per hari. Sperma ini terdapat dalam air mani yang mana rata-rata volume air mani normal yang dihasilkan pada ejakulasi adalah 2-5 ml (setengah sampai 1 sendok makan ukuran Inggris).
Sperma diproduksi di testis dan membutuhkan waktu selama 70 hari (10 minggu) untuk menjadi matang. Sperma yang matang ini bisa menunggu selama dua minggu di daerah yang disebut epididimis (waduk penyimpanan sperma), yang berada di atas testis, sebelum dapat meninggalkan tubuh dalam air mani selama ejakulasi, seperti dilansir Netdoctor, Kamis (22/9/2011).
Perkembangan sperma dimulai dari sel disebut spermatogonium. Spermatogonium membelah untuk menghasilkan spermatosit, yang kemudian berkembang menjadi spermatid. Spermatid mengembangkan ekornya dan sel secara bertahap untuk memperoleh kemampuan untuk bergerak. Spermatid akhirnya berkembang menjadi spermatozoa matang.
Proses ini memakan waktu sekitar 60 hari dan sperma kemudian butuh 10 sampai 14 hari lebih untuk melewati saluran dari masing-masing testis.
Selain mengurangi volume sperma dan kesuburan, terlalu sering ejakulasi juga bisa berdampak pada kesehatan.
Saat terjadi ejakulasi tubuh akan merangsang fungsi saraf parasimpatik. Namun bila stimulasi yang diterima terlalu banyak, maka tubuh akan menghasilkan hormon seks dan neurotransmitter seperti acethylcoline, dopamin dan serotonin secara berlebihan.
Terlalu banyak hormon dan neurotransmiter dapat menyebabkan kelenjar otak dan adrenalin melakukan konversi dopamin-norepinefrin-epinefrin secara berlebihan, yang akan menyebabkan otak dan fungsi tubuh yang sangat simpatik. Ejakulasi terlalu sering akan menyebabkan perubahan besar pada kimia tubuh.
Meskipun ejakulasi dianggap sebagai perilaku seksual yang sehat, tapi bila dipraktikkan terlalu sering dapat menyebabkan ketidakseimbangan psikologis dan fisiologis.
Perubahan kimia dalam itu tubuh akan menyebabkan efek samping sebagai berikut, seperti dilansir hbbase:
- Kelelahan
- Sakit punggung bagian bawah
- Rambut rontok atau penipisan rambut
- Ereksi lemah
- Ejakulasi dini
- Mata atau penglihatan kabur
- Selangkangan atau testis sakit
- Nyeri di rongga panggul
- Depresi
- Masalah memori
Bagi pria dewasa di atas usia 30 tahun, sebaiknya lakukan ejakulasi 2 kali seminggu dan pria di atas usia 50 tahun setidaknya seminggu sekali. Untuk pria muda 2 sampai 3 kali sehari mungkin akan baik-baik saja. Tapi ini bukanlah aturan, hanya pedoman menurut pengamatan ilmiah modern.
0 comments:
Posting Komentar