Share | Tweet |
|
Unikaja.com - Sutradara sekaligus perekam video porno di Malang, diduga adalah siswi SMP yang juga teman pemeran video tersebut. Sang sutradara sempat merekam sendiri wajahnya seusai menyelesaikan tugasnya merekam adegan mesum yang diperankan oleh siswi SMP Bhakti dan siswa SMK Turen, Malang.
Dari video porno berdurasi 19 menit 38 detik, wajah sutradara muncul di detik-detik akhir. Terlihat, gadis tersebut berkulit agak gelap dan berpipi tembem.
Meski begitu, identitas si perekam belum bisa dipastikan, karena belum satu pun, baik siswa maupun guru SMP yang bersangkutan, yang mengonfirmasi identitasnya. Namun dari percakapan yang tertangkap menunjukkan bahwa cewek tembem itu bertindak sebagai kamerawan sekaligus sutradara.
Dari gambar yang terekam, terlihat lokasi pengambilan gambar itu adalah sebuah rumah, bukan hotel seperti umumnya video porno amatiran. Sedangkan dari kualitas gambar, mereka menggunakan ponsel dengan kamera berkemampuan rendah, karena banyak gambar kabur, terutama ketika berpindah-pindah lokasi. Namun rekaman itu cukup jelas menggambarkan wajah kedua pemain dan sutradaranya.
Di awal video, terlihat pemeran pria dan wanita berada dalam sebuah kamar sedang melakukan adegan yang seharusnya hanya patut dilakukan oleh pasangan suami istri.
Pemeran pria, dalam melakukan adegannya masih mengenakan seragam sekolah, sedangkan pasangan perempuannya sudah dalam kondisi setengah telanjang dan hanya mengenakan rok Pramuka. Dalam adegan-adegan selanjutnya, pemeran perempuan itu bahkan tak mengenakan selembar pakaian pun di tubuhnya.
Namun karena pada saat melakukan adegan tersebut ia masih berseragam, pemeran pria diduga kuat video tersebut dilakukan VB, sebelum ia lulus sekolah. Hal tersebut dibenarkan oleh kepala sekolah SMK Turen, Winarko ST yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (19/9/2011).
”Dari yang sudah kami cek, bisa kami simpulkan bahwa pemeran pria dalam video porno itu adalah salah seorang alumnus sekolah ini yang lulus bulan Mei kemarin, dia dari jurusan Otomotif,” ujar Winarko.
Ditambahkan Winarko, VB adalah mantan siswanya yang dalam data milik sekolah tercatat sebagai warga Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Sekalipun mengakui bahwa pria berinisial VB itu pernah bersekolah di sana, Winarko mengaku baru mengetahui keberadaan video tersebut pada awal September, setelah diberitahu oleh seorang staf humasnya.
”Staf humas saya itu tahu setelah ada kenalannya, seorang pegawai pom bensin yang mengatakan bahwa ada video porno yang diperankan oleh seorang murid sini,” tambah Winarko.
Winarko juga tak tahu pasti kapan video itu dibuat dan tersebar. Namun dari seragam sekolah yang dikenakan VB, ia menduga bahwa adegan dilakukan sebelum kelulusan siswa. ”Seragam yang ia pakai itu seragam kebesaran sekolah ini setiap Jumat dan Sabtu, tapi mulai tahun ajaran baru ini sudah kami ganti dengan model seragam lainnya,” bebernya.
Karena VB telah lulus dan menerima ijazah, Winarko mengaku tak bisa melakukan apa-apa untuk memberikan sanksi atas perbuatan VB yang telah mencemarkan nama sekolah.
”Karena dia sudah lulus, urusannya kami serahkan ke pihak kepolisian. Kami sendiri nggak bisa memberikan sanksi apa-apa. Paling-paling yang bisa kami lakukan hanya mempersulit proses legalisasinya aja,” pungkas Winarko.
Dari video porno berdurasi 19 menit 38 detik, wajah sutradara muncul di detik-detik akhir. Terlihat, gadis tersebut berkulit agak gelap dan berpipi tembem.
Salah satu adegan dalam rekaman video mesum yang pelakunya masih berstatus Pelajar SMK dan Siswi SMP di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang |
Meski begitu, identitas si perekam belum bisa dipastikan, karena belum satu pun, baik siswa maupun guru SMP yang bersangkutan, yang mengonfirmasi identitasnya. Namun dari percakapan yang tertangkap menunjukkan bahwa cewek tembem itu bertindak sebagai kamerawan sekaligus sutradara.
Dari gambar yang terekam, terlihat lokasi pengambilan gambar itu adalah sebuah rumah, bukan hotel seperti umumnya video porno amatiran. Sedangkan dari kualitas gambar, mereka menggunakan ponsel dengan kamera berkemampuan rendah, karena banyak gambar kabur, terutama ketika berpindah-pindah lokasi. Namun rekaman itu cukup jelas menggambarkan wajah kedua pemain dan sutradaranya.
Di awal video, terlihat pemeran pria dan wanita berada dalam sebuah kamar sedang melakukan adegan yang seharusnya hanya patut dilakukan oleh pasangan suami istri.
Pemeran pria, dalam melakukan adegannya masih mengenakan seragam sekolah, sedangkan pasangan perempuannya sudah dalam kondisi setengah telanjang dan hanya mengenakan rok Pramuka. Dalam adegan-adegan selanjutnya, pemeran perempuan itu bahkan tak mengenakan selembar pakaian pun di tubuhnya.
Namun karena pada saat melakukan adegan tersebut ia masih berseragam, pemeran pria diduga kuat video tersebut dilakukan VB, sebelum ia lulus sekolah. Hal tersebut dibenarkan oleh kepala sekolah SMK Turen, Winarko ST yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (19/9/2011).
”Dari yang sudah kami cek, bisa kami simpulkan bahwa pemeran pria dalam video porno itu adalah salah seorang alumnus sekolah ini yang lulus bulan Mei kemarin, dia dari jurusan Otomotif,” ujar Winarko.
Ditambahkan Winarko, VB adalah mantan siswanya yang dalam data milik sekolah tercatat sebagai warga Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Sekalipun mengakui bahwa pria berinisial VB itu pernah bersekolah di sana, Winarko mengaku baru mengetahui keberadaan video tersebut pada awal September, setelah diberitahu oleh seorang staf humasnya.
”Staf humas saya itu tahu setelah ada kenalannya, seorang pegawai pom bensin yang mengatakan bahwa ada video porno yang diperankan oleh seorang murid sini,” tambah Winarko.
Winarko juga tak tahu pasti kapan video itu dibuat dan tersebar. Namun dari seragam sekolah yang dikenakan VB, ia menduga bahwa adegan dilakukan sebelum kelulusan siswa. ”Seragam yang ia pakai itu seragam kebesaran sekolah ini setiap Jumat dan Sabtu, tapi mulai tahun ajaran baru ini sudah kami ganti dengan model seragam lainnya,” bebernya.
Karena VB telah lulus dan menerima ijazah, Winarko mengaku tak bisa melakukan apa-apa untuk memberikan sanksi atas perbuatan VB yang telah mencemarkan nama sekolah.
”Karena dia sudah lulus, urusannya kami serahkan ke pihak kepolisian. Kami sendiri nggak bisa memberikan sanksi apa-apa. Paling-paling yang bisa kami lakukan hanya mempersulit proses legalisasinya aja,” pungkas Winarko.
0 comments:
Posting Komentar