Share | Tweet |
|
Unikaja.com - Hazel Jones selalu merasakan sakit yang luar biasa saat menstruasi. Awalnya Hazel Jones mengira ini hal biasa yang dialami setiap wanita saat PMS (pre-menstrual syndrome), namun saat menginjak usia 18, Hazel Jones mendapat kabar yang mengejutkan. Dia punya dua rahim.
Kondisi yang dialami perempuan yang kini berusia 27 tahun itu tergolong langka, hanya 1 dari 1 juta orang yang mengalaminya. Secara kasat mata, Hazel Jones memang hanya memiliki satu lubang kelamin, namun saat ditelusuri di bagian dalam, lubang ini bercabang dua.
Dengan dua rahim, rasa sakit yang dirasakan Hazel Jones saat PMS berlipat ganda (dok. ITV1) |
Hal inilah yang membuat Hazel Jones kehilangan keperawanan dua kali, karena dua mulut rahim yang dimilikinya memiliki masing-masing satu selaput dara.
Ini sama saja dengan memiliki dua vagina, karena masing-masing uterus memiliki fungsi seperti dua vagina yang disatukan.
“Saat berada di dalam rahim, setiap janin perempuan memang memiliki dua mulut rahim. Lama-kelamaan kedua rahim ini menyatu dan menghasilkan satu uterus. Tapi dia tidak,” tutur Dawn Harper, dokter yang menangani kasus Jones.
“Satu dari 3000 janin mengalami kegagalan penggabungan rahim yang membuat septum (dinding pemisah rahim) tetap berada di dalam. Tapi dua uterus yang memisah seperti Jones, itu jauh lebih langka lagi,” lanjut Harper dalam talk show This Morning di kanal ITV1.
Kondisi rahim normal (kiri) dan rahim ganda yang dimiliki Hazel Jones (kanan) (dok. ITV) |
Bagi Hazel Jones, dua rahim yang dimilikinya tak hanya membuat menstruasi semakin menyiksa. Perempuan asal High Wycombe, Inggris itu juga harus berhati-hati jika hamil. Jika tidak, Jones bisa mengandung dua janin di dua rahim yang berbeda.
“Jika saya hamil, saya harus berhati-hati agar tidak hamil di rahim yang satunya,” ujarnya seperti dikutip Daily Mail, Rabu (11/1).
Jika Hazel Jones hamil, Harper menyarankan untuk memilih operasi Caesar saat melahirkan. Ukuran rahimnya yang lebih tidak memungkinkannya untuk melahirkan secara normal.
sumber
0 comments:
Posting Komentar