Share | Tweet |
|
Unikaja.com - Ributnya ambisi renovasi toilet para wakil rakyat seolah menenggelamkan banyak masalah kesulitan rakyat Indonesia yang dibelenggu berbagai masalah pelik dalam kesehariannya, tidak terkecuali masalah yang menimpa para pelajar yang terlihat di gambar ini dalam menuntut ilmu. Justru media asing peduli mengekspose kesulitan para pelajar ini dalam media mereka yang sebetulnya menampar wajah pemerintah dan para anggota dewan yang mestinya bertanggung jawab dalam mendukung pendidikan generasi penerus bangsa ini berikut kutipan beritanya.
Media Inggris, Daily Mail, menuliskan sebuah artikel yang menggambarkan betapa beratnya perjalanan para pelajar Indonesia menuju ke sekolah. Harian ini bahkan menyamakan aksi mereka dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones. Pada foto-foto yang diambil oleh Reuters, terlihat beberapa orang pelajar SMP dan SD di kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang.
Merayap perlahan-lahan, mereka berusaha untuk tidak tergelincir masuk ke dalam sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan para wisatawan untuk olah raga arung jeram. Pegangan mereka hanyalah tali dan kayu-kayu sisa-sisa jembatan. Daily Mail menuliskan, anak terkecil yang pernah menyeberang berusia lima tahun. Penyeberangan menjadi semakin berbahaya jika sungai Ciberang diterpa banjir. Titian tali bisa terendam air dan putus terbawa arus. “Aksi mereka seperti aksi di salah satu adegan di film Indiana Jones and The Temple of Doom,” tulis Daily Mail. Para pelajar mengaku lebih memilih menghadapi bahaya meniti tali ketimbang harus berjalan setengah jam lamanya ke jembatan yang lebih bagus. Jika mereka mencari aman, maka harus bangun pagi-pagi buta dan pulang ketika hari sudah gelap.
Betapa mahalnya pendidikan, dan para pelajar di kampung Tanjung Lebak Banten ini pun mengerti hal tersebut hingga mereka pertaruhkan nyawa diatas bahaya demi masa tepan mereka yang tidak boleh tergantikan dengan apapun, karena ilmu begitu berharga. Mereka tidak akam mengeluh dan menghiba dengan kondisi ini, karena bagi mereka belajar adalah wajib
Nun jauh dari kampung Tanjung, Lebak Banten yaitu di Senayan Jakarta para anggota dewan yang terhormat sedang memimpikan memiliki fasilitas toilet baru yang bakal memanjakan hidup mereka lebih dan lebih, seberapa berharga kahnilai pendidikan bangsa ini bagi mereka yang diamanahi membela rakyatnya? Nurani sudah mati terkubur dengan kepentingan dan ambisi duniawi, beginikah bangsa ini? apa jadinya generasi kita di kemudian hari?
sumber
0 comments:
Posting Komentar