Sadis! Dalih Himpitan Ekonomi Seorang Ibu Tega Membunuh Anak Kandungnya Dengan Pisau

Share
Info Lowongan Kerja Bank BUMN CPNS Pertamina
Seekor induk hewanpun biasanya selalu menyayangi anak-anaknya, berusaha menjaganya dari gangguan, berusaha dengan sekeras tenaga mencarikan makan untuk anak-anaknya. Demikian pula umumnya seorang ibu yang baik, rela berkorban demi anak tercinta itulah kisah yang umum kita dengan dan saksikan baik langsung atau lewat cerita. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Sunari warga Pejaten Jakarta ini, hanya berdalih tekanan ekonomi yang sulit ia tega habisi anak kangdungnya yang masih bayi usia 10 hari tersebut.

Jika iblis telah merasuki hati dan pikiran manusia maka tindakan keji pun menjadi biasa

Jika iblis telah merasuki hati dan pikiran manusia maka tindakan keji pun menjadi biasa


Yang lebih membuat hati terasa miris mendengarnya yaitu Sunari dengan sadis menggorok leher anaknya menggunakan pisau dapur. Ayah korban sekaligus suami tersangka Sugino mengatakan, tidak ada yang aneh dengan tingkah laku istrinya.

“Tidak ada yang aneh dengan istri saya, semuanya biasa saja,” katanya di Jakarta, Minggu 1 Agustus 2010 seperti yang dikutip ruanghati.com dari Vivanews. Peristiwa itu terjadi di Jalan Said, Pejaten Barat RT03/01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurutnya, sebelum ditemukan tewas. Istrinya sempat mengatakan kalau anaknya yang diberi nama Aulia ini lebih baik dirawat oleh adiknya Sugino. Sebab, kakak Aulia, yaitu Dwi masih duduk di bangku kelas III SMA dan kakaknya Rini (20) belum mampu membantu perekonomian keluarga walaupun sudah bekerja.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh Sugino. Usai penolakan, sang istri juga tidak memperlihatkan adanya perubahan tingkah laku yang aneh. Bahkan, kemarin pagi saat dia akan berangkat jualan lontong sayur sang istri juga masih sempat menjemur Aulia. Tetapi, saat kembali ke rumah sekitar pukul 10.30 WIB dirinya tidak menemukan anak dan istrinya.

Saat dicek kembali, dia menemukan pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Ketika itu, dia langsung mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali. Ternyata, istri dan anaknya memang berada dalam kamar.

Tetapi, dia melihat keanehan pada warna kulit putrinya. Saat itu, dia melihat kulit Aulia terlihat sangat pucat. Ketika dia menggendong baru lah sang istri mengatakan,”Mas, anakmu tak bunuh [anakmu, kubunuh].”

Mendengar perkataan tersebut dirinya lalu melihat kondisi Aulia yang berada digendongannya.

“Waktu itu saya lihat lehernya terluka dan ada bekas gorokan, saya juga melihat kasur dan pisau yang berlumuran darah,” jelasnya. Setelah mengetahui anaknya telah meninggal, dia kemudian langsung memanggil tetangganya yang dilanjutkan menghubungi Polsek Pasar Minggu.

Petugas kepolisian yang dihubungi kemudian langsung mengamankan pelaku dan lokasi kejadian. Jenazah korban yang sudah dibersihkan dari darah kemudian dikirim ke RSCM untuk dilakukan visum. Sementara itu, Sunari yang juga ibu korban juga diamankan ke Polsek Pasar Minggu untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu, Ipda Johan Rofi, mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan tersebut. Namun, dia menduga faktor ekonomi yang menjadi penyebab kenapa ibunya membunuh putrinya sendiri.

“Kita lihat saja nanti ya, kita masih lakukan penyidikan,” katanya.

Dari pelaku, polisi berhasil menyita sebilah pisau dapur yang digunakan untuk membunuh. Sementara itu, kasur yang dijadikan alas untuk menggorok juga dibawa ke Polsek Pasar Minggu. Kini, kasusnya masih diselidiki oleh Polsek Pasar Minggu.

Duh Gusti, Oh My God, Ya Tuhanku lindungilah kami semua dari perbuatan keji dan mungkar, dari perilaku yang tak berhati nurani. Jadikanlah kami semua termasuk umatMu yang sabar dan ikhlas dalam menerima cobaan, bukankah Kau telah berjanji “Tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kami yang lemah ini” Lapangkanlah jiwa kami dari pikiran sempit dan bisikan iblis.


Ref: Vivanews

http://ruanghati.com/2010/08/01/sadis-dalih-himpitan-ekonomi-seorang-ibu-tega-membunuh-anak-kandungnya-dengan-pisau/

Lowongan Kerja SMA SMK

0 comments:

Posting Komentar